Kekang

  • 0


Layaknya merpati dalam sangkar kaca. Mampu melihat dunia, tanpa bisa menemukan celah untuk menjelajahinya. Aku kembali menatap bias wajah di cermin. Sebuah senyum. Senyum yang harus kusandangkan setiap saat, agar terlihat baik-baik saja untukmu. Aku membekukan sendiri air mata dalam diriku, tak untuk kutampakkan. Berusaha menyenangi, ikatan ego yang kini menjadi catatan harian disetiap sudut hari bersamamu.

Moccacino Cinta

  • 1


Moccacino.
Racikan kopi yang begitu manis, tanpa menghilangkan kesan pahit kopi ditiap kecapannya. Aku persamakannya denganmu. Ada seorang anak kecil dalam dirimu, tapi kau tak pernah menyembunyikan sisi dewasamu. Menjadi seseorang yang humoris dan serius, atau seseorang yang easy going dan dingin secara bersamaan. Kau aneh. Jangan marah, tapi itu kenyataan.

Lembayung Rindu

  • 2

Sebuah ruang liku yang diberikan padaku dan padamu. Ini bukanlah hukuman. Hanya semburat cahaya redup pembimbing, di antara dua tepi jembatan penantian.

Wahai pengisi relung jiwa, terasakah getarnya olehmu?
Hasrat yang begitu ingin melesak keluar tanpa melukai. Perlahan dan terus terulang. Mengikis waktu hingga tak terhitung waktu.

Awal Jumpa

  • 0

Awal jumpa denganmu.
Saat dimana, kali pertama aku berharap waktu bisa berhenti. Saat dimana, keriuhan menjadi bisu. Dan saat dimana, degup jantung menjadi melodi terindah dalam telingaku. 

Ketika pandangan antara kau dan aku terpaut menjadi satu, tatapan teduhmu merenggut perhatianku. Bahkan, sampai saat kau berdiri dihadapanku dan tersenyum, secara sadar aku luluh pada ukiran indah di wajahmu. Rasanya, seolah aku beku dimusim panas, dan secara bersamaan, meleleh dimusim dingin.

Cabe-caben

  • 0

Cabe-cabean.
Satu lagi istilah yang diterbitkan oleh remaja saat ini, setelah alay, jelipung, dan kamseupay. Cabe-cabean memulai debut-nya, pada kisaran awal tahun 2014. Siapa yang menciptakannya? tak ada yang tahu. Tapi, kosa-kata ini semakin populer bersamaan dengan munculnya sebuah lagu dengan judul yang sama.
Cabe-cabean itu kayak apa sih?

Kabarmu

  • 0

Kabar...
Nampaknya aku berkebutuhan khusus akan hal itu dari dirimu. Mungkin acap kali setiap pesan dan panggilan telepon yang kutujukan kepadamu, hanya akan menyampahi hari-harimu. Aku tahu, kau memiliki banyak kegiatan yang bisa dikatakan begitu pelik. 

Namun,  tidakkah kau memperdulikanku ?

Aku yang merintih karena kehausan kabarmu. Sedang apa kau di sana? Apakah kau baik-baik saja sayang? Masih bertahankah hatimu denganku?

Salam PHP

  • 2

'Pe-Ha-Pe'.

Kata yang begitu populer dikalangan muda-mudi beberapa waktu ini. PHP atau Pemberi Harapan Palsu, digunakan sebagai label pada seseorang yang sering kali menebar pesona, memberi perhatian berlebihan secara tiba-tiba, pandai melemparkan rayuan gombal, berkata-kata mesra, pendengar yang baik, TAPI dalam sebuah garis besar "Cukup sampai di situ saja. Tidak ada kalimat 'selanjutnya bagaimana?'".

PeHaPe hanyalah kata modern dari cinta sepihak, aku yakin kalian juga setuju dengan itu. Dimata wanita, pria tukang PHP itu brengsek, pecundang, pengkhianat, dan sebangsanya. Dimata pria, wanita tukang PHP itu sialan, jalang, keganjenan, dan sebangsanya. Intinya semua akan merasa paling menderita, menyemburkan semua sumpah serapah dan terus memutar lagu "Judika - Aku Yang Tersakiti" yang seolah ini menjadi obatnya.