Kekang

  • 0


Layaknya merpati dalam sangkar kaca. Mampu melihat dunia, tanpa bisa menemukan celah untuk menjelajahinya. Aku kembali menatap bias wajah di cermin. Sebuah senyum. Senyum yang harus kusandangkan setiap saat, agar terlihat baik-baik saja untukmu. Aku membekukan sendiri air mata dalam diriku, tak untuk kutampakkan. Berusaha menyenangi, ikatan ego yang kini menjadi catatan harian disetiap sudut hari bersamamu.

Cercahan, larangan, tuntutan mengikuti pemikiranmu, pertanyaan mendetail tentang apa, dimana, kapan, dan siapa yang sedang masuk dalam cerita hidupku, seperti pasung yang kehilangan kunci. Bagaimana aku mengatakan itu? Biar kutanyakan ini padamu, "Siapa kita? Apa kau mengenalnya? Bisakah cerita ini dinamakan 'saling percaya' ketika kau kunci gerakku dengan pasung kekang?". 

Kau begitu terkesan mendominasi tiap langkahku. Membuatku hanya menjadi diorama di balik layar. Kau mengambil peran utama tanpa babibu. Kau yang semestinya menjadi penopang, justru menjadi penggerus kebebasan dan bahagiaku. Bahagia? Kau bahkan tak pernah ingin tahu bagaimana arti bahagia bagiku, hingga hanya terlihat seperti titik tinggi di angkasa saat aku ingin meraihnya.

Telinga atau hatimu yang tak bisa luluh? Aku masih bertanya-tanya hingga kini. Menjerit dan meratapi perih yang tak pernah kaudengarkan. Aku nelangsa, berjuang memahamimu dengan lingkaran mahkota anggukan dan kesabaran, serta selalu berdekap pada sikap mengalah. Kaukeukeuh dengan segala ucapanmu. Risih, curiga, dan mengekang dengan alasan-alasan yang tak pernah kupahami serta bersemarak untuk menyalakan bara ego.

Sadarilah kasihku, aku hanya memiliki sekeping hati, dan sudah kuserahkan menjadi milikmu. Maka keinginanku adalah perlakukanlah ia dengan lembut dan permanis wujudnya dengan kepercayaanmu. Ikatan yang terlalu kuat akan memecahkan juga menghilangkan kecapan cinta di hatiku untukmu. Sikap berlebihan itu, tidakkah kauberpikir bahwa akan melebarkan jarak kita? 

Bukan aku membencimu, hanya caramu.
Kuminta, kita ciptakan cinta nan bersahabat, yang akan membangunkan setangkup sayap-sayap rapuh untuk saling berkuat pada cinta abadi.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar