Pesan Dari Jomblo

  • 1

Aku sudah muak, mendengar celotahan yang kalian hempaskan jauh ke dalam liang telingaku, hingganya bergulir sampai ke dalam hati. Kalian akan beranggapan, bahwa aku seseorang yang begitu dingin, mati rasa, atau apapun itu namanya.

Benarkah?

Setahuku, aku bukanlah orang yang akan berkata "Menjauhlah dari hidupku!"
terlalu kasar bukan?

mari kita katakan saja aku bukanlah tipikal yang ingin mencampurkan 'sesuatu' yang manis pada mangkuk orang lain, dimana aku tak ingin mereka merasakannya. Sadar atau tidak, 'sesuatu' ini bukanlah barang yang begitu saja bisa kalian obral. Bahkan orang bodohpun akan menakar harga untuk barang berharga yang mereka miliki

Wahai kalian pemilik pasangan yang mentertawakan aku.
Setidaknya ada kolerasi baik disini, yang bisa dikatakan simbiosis mutualisme. Aku menyegarkan pikiran kalian dengan gelak tawa hina terhadap 'status percintaanku', kalian memberiku rasa bangga menjadi murid semumu, kalian mengajarkan banyak hal tentang keterbangunan pengusaan hati terhadap 'sesuatu'.

Aku menghargai diriku, aku menjaganya dari ketersayatan hati, aku melindunginya dari bara dan gejolak perselisihan antar sejoli yang mengadu kasih.Aku belajar melihat 'sesuatu' dari kacamata yang berbeda. Berkesimpulan bahwa bukan berati aku tak memiliki tujuan.Aku sedang berusaha memahalkan diri, memantaskannya, agar kelak aku bisa dengan bangga mengatakan kepada hati yang saling meraih'aku dan kamu melebur jadi satu kedalam kita'

Percayalah...
Aku yang saat ini terbelenggu kesendirian, akan menjadi kiblat cinta bagi banyak orang dengan kemahalan dan kepantasanku. Jika pemikiran kalian memburuk terhadapku, kusarankan pejamkan mata sejenak sebelum tulisan ini meledakkan kepala kalian,

"Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa bergonta-ganti tambatan adalah sebuah keselahan besar. Tapi, ketika itu menjadi sebuah kebiasaan layaknya makan dan tidur, pada titik itulah kalian kehilangan pegangan.Seperti berusaha melihat dalam keadaan gulita.Berusaha meraih segala yang bisa digapai meski itu akan melukai. Kebingungan dalam memilih, serta rasa muak pada orang lain ataupun diri sendiri akan menjadi tamparan keras yang akan menyadarkan bahwa ada 'sebuah kesahalan'."

Setiap orang memiliki persepsi dan pilihan berbeda.
Tapi, itu bukanlah hal yang bisa dijadikan alasan untuk memaksakan kehendak yang tidak seharusnya.Aku memilih bertahan untuk kesendirian, sembari mengibarkan bendera 'belajar membahagiakan pasangan'. Tuhan akan memberikan yang kalian butuhkan, giatkan perbaikan diri, perkuat pondasi materi, maka jodoh baik akan bersahut pada padamu.

"Miliki aku seutuhnya wahai jodohku yang dijaga Tuhan"
Related Post

1 komentar: