Sebuah ruang liku yang diberikan padaku dan padamu. Ini bukanlah hukuman. Hanya semburat cahaya redup pembimbing, di antara dua tepi jembatan penantian.
Wahai pengisi relung jiwa, terasakah getarnya olehmu?
Hasrat yang begitu ingin melesak keluar tanpa melukai. Perlahan dan terus terulang. Mengikis waktu hingga tak terhitung waktu.
Aku diam memandang jauh ke langit, menanti senja berganti meyisir malam. Namun, khayalku masih berlarian mengikuti bayangmu. Berjinjit menghampiri tanpa kau tahu. Menghembuskan nafas yang mendabamu untuk meraupnya.
Wahai siluet menyilaukan lebih dari bintang,
Dibalik horizon yang terbenam oleh matahari, renung ini menyembunyikan kecupan bulan dari lelapmu. Menggantikannya dengan bisikan rindu oleh angin, agar sampai padamu. Membelai lembut layaknya lembayung senja.
Selalu kunanti keromantisanmu, yang kau hadirkan bak tenggelamnya senja sebagai penyempurna hari.
I like it
BalasHapusThank u...
BalasHapustunggu update-an selanjutnya :)